Pra perjalanan, kami menuju Transjakarta yang ada di dekat Rumah sakit Sumber Waras . Kupikir tak sering ada rombongan dengan masing-masing membawa carrier besar (kecuali Desy dan Alam yang lebih diringankan) berjalan beriringan di jalan raya. Singkat cerita kami sampai halte kemudian naik bus ke Terminal Kp.rambutan . Perjalanan yang cukup panjang bagi kami yang sangat happy.
Sampai di Terminal Kp.Rambutan kami langsung menaiki bus yang arah Cibodas . Lengkap sudah kami bertigabelas berangkat ke Pasar cipanas dengan menaiki bis . Malam itu itu siluet jingga di horizon yang beririsan dengan pekatnya langit malam benar-benar membuatku takjub.
Jalur gunung putri yang akan kami ambil untuk mencapai Puncak Gede. Malam itu kami tiba dan langsung beristirahat disana. Airnya dingin membekukan, padahal ini masih di dasar. Sungainya deras, dan nasi goreng ibu penjaga warung sungguh lezat tiada tara.
Pendakian
Gunung Putri – Legok Leunca – Buntut Lutung - Lawang Seketeng - Simpang Maleber Alun-alun Timur Surya Kencana – Puncak Gede – Kandang Badak – Kandang Batu - Air Panas - Telaga Warna - Cibodas
11 April 2015 . Sudah pagi dan kami pun berbenah. Setelah semua siap sekitar pukul 5.40 kami berangkat masuk ke gerbang TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango).
Belum apa-apa trek yang kami lalui langsung menanjak. Secara mental gua langsung down. Tapi terus saja kaki ini kami langkahkan sejauh yang kami mampu, hingga ada yang minta break. Begitu seterusnya, setiap sekian lama mendaki, break, mendaki lagi, break lagi. Yang paling asik adalah: Gunung Putri ini terkenal dengan Lebahnya . Sejenis hewan penghisap darah, tapi kecil dan seringkali tidak disadari saat dia sudah nempel di tubuh kita, Gua engga kena sih, tapi sempat parno sendiri karena merasa ada yang aneh di dalam sepatu, dan setelah dibuka tidak ada apa-apa. Hahaha
Jauh sekali, rasanya. Sampai sekitar pukul 10.00 kami sampai di Simpang maleber , a Disana terpampang papan yang mengisyaratkan bahwa kami sudah berjalan sejauh 3,5 km dan masih ada 2,5 lagi di depan. Eh apa sudah 5 km ya? gua lupa haha . Yang jelas itu cukup bikin sumringah. Dan kami pun beristirahat sejenak disana. Awan mendung berkelebat, rintik kecil datang dan pergi. gua saat menuju Surya Kencana bareng Agung ee , kami berganti-gantian membawa tas Carriel yg cukup berat.
Sekitar pukul 10.40an kami berhenti dan membeli gorengan seharga dua ribu sekalian menunggu rombongan yg dibelakang.
Sekitar pukul 11.20 kami melanjutkan perjalanan, treknya menanjak dan lebih merepotkan! Rasanya kami cukup sering mengambil break. Dan Elang sakit, Elang yang ceria langsung saja jadi diam karena muntah muntah . Ah kasihan sekali.
Berjalan dan terus berjalan, kami pun tiba di Alun-alun Surya Kencana! Berbagai macam imajinasi menguak di benakku membayangkan kata ‘alun-alun’. Ah pasti sepi, pedagang sedikit , suasana hangat orang-orang lalu lalang. Dan aku salah. Surya Kencana adalah sebuah padang rumput yang sangat luas, dengan Edelweiss yang tumbuh dimana-mana. Ramai dan dingin., pendaki lain kebanyakan lebih suka lewat Cibodas yang nyaman. waktu sampai di surken kami hanya berlima , Di surken kami mendirikan tenda .
Malam panjang yang dinginnya menusuk-nusuk. Yang kami inginkan hanya istirahat. Tak lupa minuman hangat serta makan malam dibuatkan oleh Aa Black Tak ada gemintang, gua juga cape, jadi setelah semua kewajiban terlaksana (solat, makan, ganti baju dengan yang kering), kamipun tidur. Kupikir dengan kondisi selelah itu gua bakal tak sadarkan diri (baca: pulas) tapi ternyata susah sekali untuk tidur. Selain dingin yang menyergap, badan gua sakit semua dan kasur tanah disana sedang tidak bersahabat denganku.
12 April 2015 . Pagi pukul 5.30 pada udah berisik di tenda. Hari itu kami keluar tenda untuk melihat sunrise dari Surya Kencana , gua sih inginya mengejar sunrise di puncak, tapi sepertinya tidak mungkin jadi kami baru memulai pendakian sekitar pukul 9.00 pagi.
Kalau kemarin Gunung Putri terasa melelahkan karena panjang, kali ini kami kewalahan karena naik ke Puncak Gede benar-benar terjal dan menanjak. Tapi semua bersemangat karena katanya ini hanya akan memakan sekitar 45 menit, sebentar sekali!
Setelah itu perjalanan dilanjutkan. Hal paling seru yang kami lalui di trek ini adalah Tanjakan Setan! Atau apapun istilahnya, tanjakan ini membuatku benar-benar harus percaya pada hati yg paling dalam asik dah hahaha
Setibanya di Kandang Badak; sebuah camp ramai yang cukup sempit, kami ngeluarin nesting,kompor dan gas . Sekitar pukul 14.00 kami masak untuk makan siang.
Kandang Badak tuh hihi :D
Kami bermain-main disana cukup lama, menyenangkan sekali. Setelah itu kami lanjut lagi dan ternyata jalannya cukup merepotkan, selain airnya yang panas batunya pun licin, kalau sampai tercebur entah akan ada yang menolong atau tidak haha. Lagi-lagi berjalan dan kami sampai.
Di perjalanan ke Balai (apa gitu), Gua sama Agung terpisah dari rombongan, bodoh sekali seperti di sinetron. Saat itu gua lagi jalan menuju ke Balai cuaca saat itu hujan , dan akhirnya gua sampai di pos lapor cuaca saat itu hujan dan gua belum ngumpul pada rombongan , gua & Agung sepakat untuk mencari rombongan , setelah gua berdua jalan tiba-tiba ada yg memanggil kami berdua dan ternyata itu rombongan kami senang rasanya hahaaaaaaaaaa
Pulangnya kami seharusnya naik bus tapi mas Fahzar berkehendak mengganti ke angkot yg sudah dikenal , sebuah penantian panjang sampai akhirnya kami harus nyarter angkot lebih dulu baru kemudian dapat bus kejakarta
Pulang, ya. Perjalanan pendakian yang seru. Ini satu puncak keduaku, kalau gua mengabaikan Bromo yang tanpa membutuhkan effort sudah bisa dicapai dengan mudahnya. Gede , pengalaman pendakian kedua yang tak akan pernah terlupakan. Jika yang lain punya berbagai motivasi keren seperti ingin mendakinya untuk yang kedua kali; ingin bertemu Edelweiss; ingin menambah jumlah puncak dalam daftar pengalaman pendakian; ingin ke tempat yang membuat Soe Hok Gie jatuh cinta…
Dibanding motivasi-motivasi menarik milik orang lain itu, gua hanya terdorong oleh pemikiran, gua ingin mencoba hal baru yang aneh ini. gua tidak peduli puncak mana yang gua daki, sungguh. Nama Gede Pangrango saja gua baru dengar karena pendakian ini.
Baru sekian hari berpisah dan gua udah merindukanmu lagi. Rindu pada Surya Kencana . Rindu pada tim luar biasa kami(Restupala) . Rindu pada lelahnya mendaki.
Ah gua harap gua masih punya kesempatan untuk naik gunung lagi, nanti. dan puncak Mahameru itu yg selalu ada dibenak gua buat gua daki!
Makasih udah baca Cerita gua semoga bermanfaat ya hihi. follow twitter gua ya : @Rofaelzlkrn
Jakarta , 15 April 2015